Bali merupakan salah satu destinasi wisata terbaik yang ada di dunia. Setiap tahunnya, jutaan wisatawan dari penjuru dunia menghabiskan waktu liburnya di pulau berjuluk Pulau Dewata ini. Bali memang menarik dilihat dari berbagai sisi. Tidak hanya kondisi alam yang sangat indah, pulau ini pun memiliki kaya akan tradisi dan budaya. Tak heran jika wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, tidak henti-hentinya datang untuk mengagumi keindahan budaya maupun alam tanah para dewata ini.
Pantai merupakan objek yang paling digemari para wisawatan selama berkunjung ke Bali. Pantai-pantai di Bali memang terkenal dengan keindahannya. Hal ini tidak terlepas dari letak geografis Bali yang diapit oleh dua samudera. Dari sekian banyak pantai yang ada di pulau ini, ada satu pantai yang selalu ramai oleh para pelancong: Pantai Kuta.
Pantai Kuta terletak di bagian barat Pulau Bali, tepatnya di Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung. Salah satu hal yang membuat pantai ini selalu ramai, selain karena keindahan yang dimiliki, adalah karena letaknya yang strategis. Pantai Kuta terletak tidak jauh dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Dari bandara menuju pantai, perjalanan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Waktu tempuh tersebut akan bertambah sangat panjang pada saat-saat tertentu, seperti di musim liburan antara Bulan Juli-September. Pada periode tersebut, jalan menuju Pantai Kuta akan dipenuhi antrian mobil.
Menghadapi hal tersebut, pihak pengelola melakukan berbagai upaya agar kendaraan tidak terlalu menumpuk di jalan menuju pantai. Salah satunya adalah dengan diberlakukannya parkir transit yang dipusatkan di Central Parking Kuta. Bus-bus besar yang membawa rombongan wisatawan diharuskan memarkir kendaraannya di sana. Perjalanan menuju pantai dilanjutkan menggunakan transportasi khusus dengan tarif Rp10.000/orang.
Memasuki wilayah pantai, pengunjung akan disambut sebuah gapura megah berbentuk candi bentar. Gapura ini merupakan penanda sisi paling selatan dari kawasan Kuta. Setelahnya, pengunjung akan terpesona dengan garis pantai yang panjang dan hamparan pasir yang lembut.
Melihat ramainya wisatawan yang berkunjung ke pantai ini, akan sulit menyangka bahwa dulunya pantai ini adalah bagian dari jalur transportasi perdagangan. Di masa lalu, Pantai Kuta merupakan pelabuhan dagang yang mempertemukan pedagang asal Bali dengan pedagang dari berbagai daerah. Dari pedagang inilah, berita keindahan Pantai Kuta menyebar.
Duduk di atas pasir lembut Pantai Kuta, dari kejauhan, dapat terlihat para peselancar yang berpacu menaklukkan ombak. Pantai Kuta memang terkenal memiliki ombak yang bagus tetapi cukup aman. Karenanya, tidak mengherankan jika pantai ini menjadi salah satu tempat yang direkomendasikan bagi para peselancar pemula.
Di sekitar pantai, juga terdapat tempat-tempat yang menyediakan jasa penyewaan perlengkapan berselancar – lengkap dengan instruktur lokal uang siap memandu wisatawan yang ingin belajar berselancar. Harga sewa yang ditawarkan pun bervariatif, tergantung kepandaian pengunjung menawar harga.
Selain terkenal dengan ombak yang menantang, Kuta juga terkenal dengan pemandangan matahari terbenam yang sungguh menawan. Secara perlahan, bias jingga mentari sore turun dari langit hingga akhirnya hilang seakan ditelan lautan lepas. Banyak yang menganggap belum lengkap kunjungan ke Pantai Kuta jika belum melihat pemandangan matahari terbenam di pantai ini. Karena itulah, selepas lelah berselancar, para pengunjung dapat melepas lelah dengan bersantai di kursi-kursi malas atau tikar yang disewakan setempat sambil menikmati panorama indah ini.
Kuta memang telah menjadi salah satu simbol pariwisata Bali, bahkan Indonesia. Tak heran jika fasilitas penunjang hiburan bagi para wisatawan tak sulit ditemukan di sepanjang pantai ini. Berbagai rumah makan, kafe, dan penginapan dengan beragam kelas bertebaran di sepanjang jalan Kuta seiring pertambahan pengunjung yang yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Meskipun di satu sisi hal ini menjadi hal yang menggembirakan bagi dunia pariwisata Bali, tetapi di sisi lain menimbulkan ancaman dalam aspek kebersihan seiring terus bertambahnya jumlah sampah yang ditimbulkan oleh para wisatawan.
Tingginya intensitas kedatangan wisatawan ke Pantai Kuta memang ibarat dua sisi mata uang. Di satu sisi sangat membantu dalam menambah pendapatan daerah, tapi di sisi lain menjadikan pantai ini relatif lebih kumuh dibandingkan pantai lain di Bali. Karenanya, kesadaran dari para wisatawan yang datang amat diperlukan agar pantai ini tetap menampilkan keindahannya. Sesungguhnya, caranya untuk dapat menjadi penikmat sekaligus pecinta pantai amat sederhana, yaitu dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat.
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/pantai-kuta-simbol-pariwisata-pulau-dewata/
Artikel yang menarik. Terima kasih untuk info nya